Cempedak adalah buah multimanfaat. Daging buahnya kaya zat gizi,
khususnya vitamin A. Kulit dan bijinya pun dapat dimakan, kulit
batangnya sebagai antitumor dan antimalaria.
Sebagian besar orang
pasti lebih mengenal nangka daripada cempedak. Bahkan, tidak sedikit
yang mengira, cempedak adalah salah satu jenis nangka. Secara fisik
kedua jenis buah tersebut memang seperti kembar identik.
Walaupun
satu kerabat, cempedak dan nangka sangat berbeda. Hal tersebut tampak
dari nama ilmiahnya, yaitu Artocarpus champeden untuk cempedak dan
Artocarpus integra untuk nangka.
Tanaman cempedak adalah tanaman
tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal
dari Malaysia, berkembang di seluruh Asia Tenggara. Tanaman ini memang
berkerabat dekat dengan nangka, keluwih, dan sukun.
Berbeda
dengan nangka yang dapat berbuah sepanjang tahun, cempedak biasanya
tersedia pada musim hujan, antara November hingga Febuari. Itulah
sebabnya, buah cempedak kurang begitu populer bila dibandingkan dengan
nangka.
Jenisnya beragam
Cempedak terdiri atas beberapa
jenis, di antaranya cempedak lokal, cempedak malaysia, nangka cempedak,
dan cempedak air. Cempedak lokal adalah jenis cempedak yang paling
banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Cempedak jenis ini tersebar
di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Bentuk buahnya
lonjong silindris dan berwarna cokelat tanah atau agak kemerahan. Kulit
buahnya berduri kecil dan relatif halus. Panjang buah antara 20-35 cm,
diameter 10-20 cm, dan berat rata-rata 3-4 kg.
Daging buah
cempedak lokal lunak dan mudah hancur, tipis, kaya akan serat, dan
berwarna kuning gading hingga agak kemerahan, kadang juga berwarna putih
sampai merah jambu tua. Rasa cempedak lokal ini sangat manis dan
aromanya harum menusuk hidung, mendekati aroma durian atau mangga.
Beberapa orang berpendapat bahwa cempedak lokal jauh lebih nikmat
daripada nangka.
Cempedak malaysia memiliki keistimewaan pada
ciri buahnya yang merupakan perpaduan antara cempedak lokal dan buah
nangka. Bentuk buah cempedak malaysia sangat mirip nangka, bulat lonjong
dengan duri besar, tumpul, dan warna kulit hijau.
Warna daging
buah cempedak malaysia kuning kemerahan dan rasa manis. Aromanya khas,
merupakan gabungan antara nangka dan cempedak.
Biji buahnya agak
bulat, ukurannya sekitar dua kali lebih besar daripada biji cempedak
biasa. Ukuran buahnya umumnya juga dua kali lebih besar dari cempedak
biasa, dengan berat sekitar 8 kg.
Nangka cempedak adalah buah
khas di daerah Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Keistimewaan buah ini
karena lebih menyerupai durian, meski teksturnya menyerupai buah
cempedak lokal.
Kulit bawah nangka cempedak lebih halus dan tidak
berduri. Warna kulit buah nangka cempedak hijau kehitam-hitaman. Daging
buahnya berserat dan tipis. Rasanya lebih manis daripada nangka biasa
dan agak pulen, meski aromanya kurang wangi. Ukuran biji nangka cempedak
kecil dengan berat buah rata-rata 5 kg dan diameter 15-25 cm.
Di
daerah Jambi, terutama di sekitar Sungai Tapa, terkenal pula cempedak
air. Buah cempedak air berbentuk silinder dan berwarna kekuningan atau
kecokelatan. Permukaan kulit buah ini berduri tumpul dengan daging buah
berwarna kekuningan.
Tekstur daging buah cempedak air sangat
halus dan lunak. Aromanya sangat manis seperti buah cempedak lokal. Saat
ini cempedak air merupakan jenis cempedak langka yang hampir punah.
Komposisi gizi
Dibandingkan
dengan buah nangka, harga buah cempedak lebih mahal. Kenikmatan buah
cempedak memang tak dapat digantikan oleh nangka.
Namun, dilihat
dari komposisi gizinya, cempedak tidak kalah dari nangka. Perbandingan
komposisi zat gizi cempedak dan nangka dapat dilihat pada tabel.
Komposisi zat gizi nangka dan cempedak per 100 gram
Zat gizi Nangka masak Nangka muda Cempedak
Energi (kkal) 106 51 116
Protein (g) 1,2 2,0 3,0
Lemak (g) 0,3 0,4 0,4
Karbohidrat (g) 27,6 11,3 28,6
Kalsium (mg) 20 45 20
Fosfor (mg) 19 29 30
Zat besi (mg) 0,9 0,5 1,5
Vit A (SI) 330 25 200
Vit B1 (mg) 0,07 0,07 0
Vit C (mg) 7 9 15
Air (g) 70,0 85,4 67,0
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992)
Cempedak mempunyai nilai energi cukup tinggi, yaitu 116 kkal per 100 gram. Nilai energi pada nangka masak 106 kkal per 100 gram.
Tingginya
kadar energi pada cempedak berkaitan dengan nilai karbohidratnya yang
mencapai 28,6 g per 100 g. Bagi yang sedang berdiet rendah lemak,
cempedak dapat jadi pilihan karena kadar lemaknya sangat rendah, yaitu
0,4 g per 100 g.
Seperti nangka, kadar air cempedak cukup tinggi.
Fungsi air di dalam tubuh bukan sekadar untuk menghilangkan dahaga,
juga untuk mengurangi risiko stroke.
Dalam mengonsumsi air minum,
kita jarang memedulikan berapa gelas yang seharusnya kita habiskan
selama satu hari agar sesuai kebutuhan hidup. Kita biasanya hanya minum
kala haus atau sehabis makan.
Padahal, persediaan air yang cukup
dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh organ-organ dalam menjalankan
tugasnya sebagai bagian dan sistem hidup kita.
Itu sebabnya mengonsumsi buah yang kaya air (seperti cempedak), sangat penting untuk membantu jumlah asupan air ke dalam tubuh.
Air
dalam tubuh sangat vital perannya dalam proses pencernaan dan
metabolisme. Dalam kedua proses tersebut, air akan mengangkut vitamin
dan oksigen untuk memberi makan sel-sel tubuh melalui darah.
Penelitian
Prof. DR. Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat,
mengungkapkan bahwa asupan air yang cukup akan membantu mengencerkan
darah, sehingga memperlancar suplai oksigen ke otak dan mencegah risiko
stroke.
Biji, Kulit, dan Daun Bisa Dimakan
Daging buah
cempedak biasanya dimakan dalam keadaan segar. Namun, ada pula yang
menggorengnya seperti pisang atau mengolahnya menjadi kolak dengan
menambahkan santan dan gula. Cempedak enak bila buahnya matang.
Tanda
buah matang adalah makin jarangnya letak antarduri pada kulit, dan
kalau dipukul berbunyi "dug ...dug..." dari dalam. Daging buah cempedak
yang sudah matang umumnya berwarna kuning, sedangkan ketika masih mentah
berwarna putih.
Selain daging buahnya, kulit cempedak juga
sering dikonsumsi oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang
dikenal dengan nama mandai. Sebelum diolah, masyarakat setempat mengupas
bagian luar kulit cempedak, sehingga tampak putih, kemudian
membersihkannya.
Setelah itu kulit cempedak direndam lebih dulu
di dalam air garam selama 2-3 hari, hingga menjadi lunak dan mengalami
fermentasi, baru kemudian digoreng. Mandai goreng ini menyerupai pisang
goreng, meski ketika digigit rasanya seperti menggigit guratan daging,
sehingga menciptakan cita rasa gurih yang khas.
Daun muda
cempedak juga banyak digunakan sebagai sayuran. Biji buahnya enak
disantap setelah diolah, digoreng, atau direbus seperti biji nangka. Di
Malaysia, akar cempedak digunakan sebagai campuran jamu tradisional
untuk perempuan yang baru melahirkan.
Jaga Kornea Mata
Cempedak
membantu menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin A-nya cukup
tinggi, yaitu sekitar 200 SI per 100 gram. Vitamin A berperan dalam
menjaga agar kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya
mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel
epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi.
Bila
kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin, sehingga
sel-sel membran akan kering dan mengeras. Kondisi tersebut dikenal
dengan istilah keratinisasi. Bila berlanjut akan menyebabkan penyakit
xeroftalmia, yang kalau tidak diobati akan memicu kebutaan.
Selain
vitamin A, cempedak juga mengandung vitamin C yang lebih tinggi
daripada nangka, yaitu masing-masing 15 g dan 7 g per 100 gram buah.
Kadar vitamin C pada 100 gram cempedak setara dengan 25 persen kandungan
vitamin C pada 100 gram jeruk. Mineral penting yang terkandung dalam
100 gram daging buah cempedak adalah kalsium, fosfor, dan zat besi,
masing-masing sebanyak 20, 30, dan 1,5 mg.
Satu hal penting dari
buah cempedak, yakni mengandung serat pangan (dietry fiber) yang cukup
tinggi. Berdasarkan penetitian yang dilakukan Nana Sutisna dan Afiana
Hidayanti dari Universitas Pasundan Bandung, kandungan serat pada
cempedak mencapai 2,31 persen, lebih tinggi daripada serat durian, yaitu
1,2 persen, maupun stroberi 0,9 persen.
Kehadiran serat pangan
sangatlah penting. Selain untuk membantu menjaga kesehatan saluran
pencernaan, serat juga dapat menekan angka kolesterol dalam darah. Hal
tersebut disebabkan kemampuan serat dalam mengikat asam empedu yang
berperan besar dalam pencernaan dan penyerapan lemak.
Beberapa
penelitian menunjukkan, makanan yang kaya serat juga baik bagi penderita
diabetes karena dapat membantu mengontrol gula di dalam darah.
Kulit Batang Antitumor dan Antimalaria
Bukan
hanya buahnya saja, kulit batang cempedak ternyata juga mengandung
komponen yang dapat membantu mencegah tumor dan malaria. Hasil
penelitian yang dilakukan Prof. Sjamsul Arifin Achmad dari Departemen
Kimia Institut Teknologi Bandung, menunjukkan bahwa di dalam kulit
batang cempedak dan keluarga nangka-nangkaan terdapat senyawa kimia
artoindonesianidin.
Senyawa ini tergolong senyawa flavonoid yang
bersifat antioksidan. Uji biologis menunjukkan, hanya dengan konsentrasi
kurang dari 4 mikrogram per mililiter, senyawa artoindonesianidin dapat
membunuh biakan sel tumor leukemia menjadi tinggal separuhnya.
Kemampuan
senyawa artoindonesianidin ini termasuk luar biasa. Berdasarkan data
dunia farmasi, suatu senyawa layak digunakan sebagai antitumor bila
dapat membunuh sel tumor menjadi separuhnya dengan konsentrasi di bawah
10 mikrogram per mililiter.
Hal tersebut tentu merupakan berita
gembira bagi penggemar cempedak dan keluarga nangka-nangkaan lainnya.
Senyawa tersebut bukan hanya terdapat pada kulit batangnya saja, tetapi
juga pada batang dan akar, sehingga ada kemungkinan besar senyawa
tersebut juga terdapat pada bagian buahnya.
Selain sebagai
antitumor, penelitian yang dilakukan oleh Aty Widyawaruyanti dkk dari
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, menunjukkan pada kulit
batang cempedak terdapat senyawa utama heteriflavon C yang dapat
menghilangkan parasit penyebab malaria hingga 100 persen.
Penemuan
tersebut mempunyai arti penting karena berdasarkan catatan WHO, ada 300
juta hingga 500 juta kasus malaria setiap tahun. Penduduk di Indonesia
Timur juga telah banyak menggunakan kulit batang cempedak ini sebagai
obat tradisional untuk mengatasi malaria.